Rumah Adat Bolon
Rumah Adat Bolon
Tinggi bangunan ini mencapai 1,7 meter dari permukaan tanah, dengan tangga yang menuju rumah terletak di tengah bangunan.
Berdasarkan penyebarannya, ada beberapa jenis rumah yang berbentuk persegi ini. Ada yang namanya Bolon Toba, Simalungun, Pakpak, Karo, Angkola dan Mandailing. Bentuknya memang mirip, hanya saja bangunannya menyesuaikan dengan tradisi masing-masing daerah tersebut.
Ciri Khas Rumah Adat Bolon
Pertama yaitu terletak pada bagian dalam rumah yang tidak memiliki sekat, sehingga cenderung terlihat sangat luas. Namun pada bagian kiri, kanan, depan dan belakangnya terdapat ruangan tertentu yang memiliki fungsinya masing-masing.
Misalnya jabu soding digunakan sebagai ruang bagi anak perempuan, jabu bong tempat kepala keluarga, serta jabu suhat yang digunakan untuk para anak lelaki yang sudah berkeluarga.
Kedua adalah ornament dan ukiran atau biasa yang disebut dengan nama gorga, letaknya terdapat pada beberapa sisi rumah, yang arti masing-masing.
Lambang kepala kerbau memiliki arti terima kasih, karena kerbau banyak berjasa membantu manusia. Selain itu juga bisa diartikan sebagai lambang kemakmuran dan penangkal serangan roh jahat. Lambang cicak memiliki makna bahwa masyarakat Batak mudah bergaul dan beradaptasi, sedangkan lambang ular berarti keberkahan.
Ketiga adalah jumlah anak tangga yang terdapat pada bangunan ini selalu ganjil, dimana juga memiliki filosofinya sendiri. Selain itu juga bagian lantai yang terbuat dari papan, serta atap lambe-lambe yang dibuat dari ijuk dan anyaman khusus.
Dan yang keempat adalah dalam pembuatannya tidak menggunakan paku melainkan tali yang diikatkan pada hubungan kayu-kayu penyangga dan badan rumah, sehingga terkait dan tidak mudah lepas. Unik, bukan?
Comments
Post a Comment